
Cakrawala Indonesia – PT Phapros Tbk, yang merupakan perusahaan farmasi nasional, kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui penyaluran dana kemitraan senilai Rp 2,9 miliar per September 2025 kepada 38 mitra binaan yang tersebar di Jabodetabek, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jawa Timur. Program ini merupakan implementasi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Phapros yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, agar para penggiat usaha mikro ini mampu naik kelas dan bersaing di pasar yang lebih luas.
Plt. Direktur Utama PT Phapros Tbk, Ida Rahmi Kurniasih, yang akrab disapa Ida, menjelaskan bahwa dukungan yang diberikan Emiten berkode saham PEHA ini, tidak hanya berhenti pada aspek finansial, tetapi dirancang juga sebagai strategi pemberdayaan yang komprehensif.
“Melalui program kemitraan, Phapros tidak hanya menyalurkan modal, tetapi juga membangun ekosistem pendukung bagi UMKM. Dengan proses seleksi yang cukup ketat, kami memilih mitra binaan yang memiliki komitmen dan potensi untuk berkembang. Para mitra mendapatkan pembinaan yang mencakup peningkatan kapasitas produksi, penerapan praktek usaha yang berkelanjutan, hingga penguatan manajemen keuangan sederhana dan transparan. Kami juga mendorong mitra binaan untuk memanfaatkan platform digital secara lebih intensif agar dapat memperluas jangkauan usahanya. Dengan begitu, UMKM binaan tidak sekedar bertahan, melainkan memiliki daya saing untuk naik kelas dan menembus pasar yang lebih luas” ujar Ida.
Berdasarkan data dari KemenKopUKM RI pada tahun 2024 terbukti UMKM berperan sebagai penopang ekonomi Nasional, dimana sektor ini menyumbang lebih dari 60% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dan menyerap 97% tenaga kerja serta memberdayakan lebih dari 60 juta unit usaha di seluruh Indonesia.
Pada kesempatan yang sama, Trianto, salah satu penerima dana penyaluran dari PEHA di tahap III ini, dan juga sebagai pemilik UMKM pengolahan buah Parijoto yang mempunyai nama latin Medinilla speciosa atau Anggur Asia yang merupakan tanaman langka yang banyak tumbuh dipegunungan Muria kabupaten Kudus juga sangat mengapresiasi bantuan dan program penguatan UMKM yang telah dilakukan oleh PT Phapros Tbk sejak tahun 1997 ini.
“Harapan kami usaha ini terus berkembang dengan adanya bantuan dari Phapros, hingga bisa menembus pasar ekspor dan mampu memberikan manfaat ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat. Termasuk membuka peluang bagi para petani agar lebih sejahtera. Terima kasih untuk Phapros yang terus mendukung UMKM, semoga semakin sukses dan Berjaya.” tutupnya.
Di sisi lain, Ketua Himpunan Pengusaha Mikro Kecil dan Menengah Indonesia (Hipmikindo) Syahnan Phalipi mengatakan bahwa program CSR Korporasi saat ini diarahkan untuk meningkatkan kinerja UMKM dan merupakan salah satu langkah strategis dan sangat bermanfaat. Sebab UMKM adalah tulang punggung perekonomian nasional, sehingga dukungan dari Korporasi dalam bentuk pelatihan, aksesibilitas, pendampingan, pembiayaan, pemasaran, hingga digitalisasi akan membantu meningkatkan daya saing para pelaku usaha mikro kecil menengah di tengah persaingan global.
“Kami berharap agar CSR tidak hanya bersifat jangka pendek atau sekedar pencitraan saja, tetapi harus berkelanjutan dan tepat sasaran. Dengan adanya sinergi yang baik antara Korporasi dan UMKM, maka kita bisa mendorong terciptanya ekosistem bisnis yang lebih sehat, meningkatkan penyerapan tenaga kerja, serta memperluas kontribusi UMKM terhadap perekonomian Indonesia,” ungkapnya.