
Cakrawala Indonesia — Malam Jumat lalu menjadi saksi sebuah perayaan emosional yang langka: Gala Premiere film Tinggal Meninggal, debut penyutradaraan Kristo Immanuel, berlangsung penuh kehangatan di tengah tawa dan isak haru para undangan yang hadir. Film produksi Imajinari ini resmi memperkenalkan diri ke publik dengan cara yang tak biasa penuh kejutan, namun tetap personal.
Setelah press screening dan konferensi pers yang digelar 6 Agustus lalu menuai pujian, Gala Premiere Tinggal Meninggal yang dilangsungkan pada 8 Agustus menjadi momen klimaks yang membahagiakan, bukan hanya untuk para kreatornya, tapi juga bagi penonton yang akhirnya merasa “dilihat” oleh layar lebar.
Komedi Getir yang Menggugah
Film ini bukan sekadar hiburan semata. Tinggal Meninggal mengusung kisah dengan pendekatan komedi getir yang segar dan jujur, menyuguhkan cerita yang menyentuh hati tanpa kehilangan sisi jenakanya. Sejak menit pertama, studio dipenuhi tawa lepas yang diiringi oleh keheningan reflektif dan isak tangis—suasana yang langka dalam pemutaran film komedi.
Pesan yang diusung pun terasa relevan dan menguatkan: bahwa merasa aneh, berbeda, atau tidak cukup itu sah-sah saja. Film ini hadir seperti pelukan hangat bagi siapa pun yang pernah merasa tidak pada tempatnya.
Dukungan Hangat dari Rekan Sejawat
Suasana Gala turut dipenuhi oleh reaksi positif dari berbagai figur publik. Dave Hendrik menyebut film ini penuh kejutan dan emosi. “A lot of funny moments, a lot of tear-jerking moments. Quite an unexpected story. Menyenangkan!” ujarnya.
Pasangan Angga Yunanda dan Shenina Cinnamon pun tak ragu menyatakan kekagumannya. “Kayak permen yang meledak-meledak di mulut, dar der dor!” ujar Angga. Shenina menambahkan, “Film ini bikin aku jadi lebih peka terhadap perasaan orang lain. Terima kasih Kristo dan Tjiu, ini debut yang luar biasa.”
Sementara itu, Indra Jegel memuji kekuatan ensemble cast film ini. “Nggak ada karakter yang sia-sia. Semuanya penting dan berhasil menghidupkan cerita. Keren banget,” ujarnya.
Ringgo Agus Rahman bahkan mengaitkan pengalaman menonton dengan kenangan masa kecilnya. “Gue inget pernah jadi Gema, menyendiri di rumah sambil denger lagu, berharap diajak main sama temen-temen. Omara mainnya bagus banget,” ungkapnya.
Sajian Tak Biasa di Dunia Nyata
Menambah keunikan malam gala, beberapa elemen dalam film dibawa langsung ke kehidupan nyata. Para tamu dapat menikmati Pear Shaken Americano dari Janji Jiwa yang terinspirasi dari film, serta mencicipi menu dari London Fried Chicken, restoran fiksional favorit karakter Gema.
Hal ini menjadikan Gala Premiere bukan sekadar pemutaran film, melainkan pengalaman sinematik imersif yang merayakan dunia Tinggal Meninggal secara utuh.
Film yang Menyentuh Banyak Hati
Gala Premiere ini bukan hanya milik para pemeran dan sineas, tetapi juga milik setiap penonton yang pernah merasa “tidak cukup.” Dari komika, penulis, hingga sineas lintas generasi, semua larut dalam perasaan yang ditawarkan film ini tertawa keras, lalu tiba-tiba diam, merenung.
Melalui Tinggal Meninggal, Kristo Immanuel membuktikan bahwa dirinya lebih dari sekadar komika. Ia berhasil menjahit kisah personal dengan sentuhan humor khas yang membumi, menjadikan film ini sebagai karya debut yang berani dan otentik.
Tayang Perdana 14 Agustus
Bagi yang tak ingin ketinggalan, Advance Ticket Sales (ATS) untuk penayangan perdana Tinggal Meninggal pada 14 Agustus 2025 kini sudah tersedia di berbagai jaringan bioskop besar seperti XXI, CGV, dan Cinepolis di seluruh Indonesia.
Informasi lengkap dan konten eksklusif seputar film ini bisa diikuti melalui akun resmi Instagram @tingning.official dan @imajinari.