
Cakrawala Indonesia – Pusat Astronomi Internasional (IAC) yang berbasis di Abu Dhabi mengeluarkan klarifikasi. Ini terkait informasi perkiraan 1 Syawal 1444 H atau Idulfitri hari pertama diprediksi yang jatuh pada Sabtu (22/4/2023).
“Beberapa media telah menerbitkan sebagian berita berkaitan dengan Pusat Astronomi Internasional. Kami ingin klarifikasi bahwa Pusat Astronomi Internasional bukan otoritas yang berhak menyampaikan pengumuman, melainkan hanya pusat ilmiah yang memberikan informasi tentang astronomi,” kata Mohammad Odeh, Direktur Pusat Astronomi Internasional, seperti dilansir dari Khaleej Times.
Klarifikasi utama adalah pernyataan mereka tentang kemungkinan hilal atau bulan sabit sulit dilihat pada Kamis (20/4/2023) petang atau 29 Ramadan. Maka Ramadan digenapkan menjadi 30 hari dan Idulfitri hari pertama pada Sabtu nanti.
“Namun di sebagian besar negara Islam, kami memperkirakan Idulfitri jatuh pada Jumat. Kecuali pada Kamis penampakan langit berawan dan bulan tidak dapat terlihat, tetapi pada umumnya 90 persen kemungkinannya Idulfitri jatuh pada Jumat,” ujar Odeh.
Pemerintah Kerajaan Arab Saudi juga menyediakan opsi untuk pengamatan hilal sebagai penentu tanggal bulan baru. Namun kecenderungannya Lebaran tahun ini adalah Jumat.