
Cakrawala Indonesia – Menteri BUMN Erick Thohir mendukung penuh percepatan operasionalisasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Komitmen itu ditunjukkan melalui dukungan konsorsium BUMN yang terlibat dalam proyek ini, antara lain PT KAI sebagai pemimpin konsorsium BUMN bersama dengan PT Jasa Marga, PT Wijaya Karya, dan PT Perkebunan Nusantara VIII.
Selain melalui konsorsium tersebut, dukungan juga diberikan oleh PT Wijaya Karya sebagai anggota konsorsium kontraktor yang mendukung pekerjaan subgrade, stasiun, dan beberapa pekerjaan kritikal lain, serta PLN untuk penyediaan listrik dan Telkomsel untuk frekuensi GSM-R (Global System for Mobile Communications-Railway).
“Untuk menunjang kesiapan operasional dan komersialisasi proyek, sedang dibahas skema dukungan yang melibatkan Jasa Marga untuk akses tol, InJourney, Sarinah dan Peruri terkait pengembangan retail bisnis, serta Bank Mandiri dan Telkomsel terkait digitalisasi,” ujar Erick Thohir dalam keterangannya, Rabu (16/11/2022).
Menurut Erick, proyek KCJB merupakan salah satu proyek strategis nasional yang diproyeksikan akan memberikan dampak positif tidak hanya di sektor transportasi tetapi juga perekonomian.
“Tak hanya menjadi salah satu ikon kerja sama Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Tiongkok, namun juga akan makin mengintegrasikan antar moda transportasi di Jakarta dan Bandung. Kami akan terus optimalkan kereta cepat pertama di tanah air ini,” ucap Erick.
Setelah pembangunan skala penuh dimulai pada Juni 2018, proyek kolaborasi Indonesia dan Tiongkok ini telah melakukan uji coba operasional. Uji coba disaksikan secara daring oleh Presiden RI Joko Widodo dan Presiden RRT Xi Jinping sebagai bagian dari agenda pertemuan bilateral kedua negara dari Nusa Dua, Bali, pada Rabu (16/11/2022).
“Saat ini persiapan sudah on track, dan telah dilakukan kunjungan oleh Presiden Joko Widodo pada 13 Oktober 2022 lalu untuk meninjau persiapan showcase G20 Kereta Cepat Jakarta Bandung ditargetkan beroperasi penuh pada pertengahan 2023,” jelas Erick.
Hadirnya KCJB menjadikan Indonesia negara yang memiliki layanan kereta api cepat pertama di Asia Tenggara. KCJB menjadi alternatif moda transportasi massal bagi masyarakat yang ingin bepergian dengan cepat, nyaman, dan aman.
Tidak hanya itu, proyek ini memberikan dampak sosial ekonomi dan lingkungan. Antara lain berupa penciptaan lapangan pekerjaan, baik saat pembangunan proyek dan setelah pengoperasian, mengurangi kemacetan, mengurangi emisi dan penggunaan BBM, serta penghematan waktu perjalanan.